TARAKAN - Dilakukannya Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang beberapa waktu lalu oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Partai Demokrat, mengundang reaksi dari seluruh pimpinan daerah di setiap provinsi dan kabupaten kota termasuk Provinsi Kaltara.

Sehingga pimpinan DPD dan DPC Demokrat se-Kaltara mendeklarasikan penolakan terhadap KLB tersebut karena dinilai tidak sesuai dengan ADRT Partai.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. Yansen TP, M.Si, menegaskan, seluruh kader Demokrat Kaltara hanya mengakui Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum (ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat yang sah.

Sehingga, seluruh ketua DPD dan ketua dewan pimpinan cabang (DPC) dan kader Partai Demokrat se-Kaltara menolak tegas dan tidak mengakui segala hasil dari Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang. 

“Kami menegaskan sesungguhnya tidak ada persoalan dalam organisasi kami. Partai Demokrat tetap solid, kokoh dan kuat sebagai organisasi berjalan sebagaimana adanya,” ujarnya (16/3).

Pria yang juga menjabat Wakil Gubernur Kaltara tersebut juga menegaskan jika beberapa penyelenggara KLB adalah orang-orang yang telah dipecat secara tidak hormat dan sebagian telah mengundurkan diri dari Partai Demokrat. 

"Sampai saat ini Pemerintah hanya mengakui Partai Demokrat hasil Kongres V pada 15 Maret 2020 yang menetapkan AHY sebagai ketum dan sampai saat ini AHY masih menjabat ketua umum yang sah. Selain itu tidak ada kader Demokrat bernama Moeldoko," tutupnya.(*)