HK News

Foto

Stok Darah Konvalesen, PMI Baru Dapatkan Dua Kantong Darah

Tarakan - Sempat alami kehabisan stok darah Plasma Konvalesen, kini PMI telah mendapatkan 2 pendonor darah. Sehingga dari 5 kantong darah plasma yang dicari kini Palang Merah Indonesia (PMI) masih kekurangan 3 kantong darah.

Kepala Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia ( PMI ) Kota Tarakan , dr Edy Samudro meluruskan,  terkait ketersediaan Alat Kesehatan (Alkes) pengolah Plasma Konvalesen sebenarnya telah ada namun Alkes tersebut dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan. 

Sehingga diterangkannya PMI hanya bertugas menerima donor darah dan tidak dapat melakukan tracing mengingat hal tersebut merupakan wewenang RSUD.

"Sampai saat ini kami terus berupaya mencari donor darah. Saat ini baru ada 2 pendonor darah,"ujarnya, (25/7).

"terkait soal peralatan itu sebenarnya sudah ada. Tapi bukan di sini, sebenarnya di rumah sakit. Memang di sini tidak ada alatnya karena kami hanya mengambil darah pendonor saja, kita kan hanya mencarikan pendonornya yang punya alatnya rumah sakit. Bukan belum memiliki tapi memang tidak ada dan alat bukan fokus kami,"sambungnya.

Lanjutnya, ia belum mengetahui pasti alasan minimnya antusias masyarakat yang pernah terpapar mendonorkan darahnya. Padahal menurutnya, persyaratan dalam mendonor Plasma Konvalesen hampir sama dengan mendonorkan darah secara umum.

"Jadi syarat pendonor ini hampir mirip-mirip dengan pendonor biasa. Cuma ini dia yang khusus sudah pernah terpapar covid-19 saja,"tukasnya.

Adapun ciri-ciri Plasma Konvalesen tidak memiliki perbedaan signifikan dari darah biasa. Hanya saja kandungan pada darah yang pernah terpapar memiliki perbedaan secara klinis dengan darah pada umunya.

"Dari perbedaan fisik tidak ada baik warna dan tekstur darah sama saja. Cuma beda diagnosanya,"jelasnya.

Terkait persyaratan pendonoran, ia membeberkan jika pendonor wajib menyertakan bukti dari Satgas Covid-19 bahwa pernah terpapar covid-19. Sehingga adapun masyarakat yang merasa tidak terpapar dan kala itu tidak melaporkan, maka hal tersebut tidak dapat ditindaklanjuti.

"Jadi yang bisa kita ambil yang tercatat di satgas covid. Kalau orang yang merasa pernah tertular tapi tidak melapor, itu kita prioritaskan yang sudah tercatat. Karena kami belum pastikan yang belum tercatat apakah sebelumnya dia benar-benar covid atau karena sakit lain,"tuturnya.

Ditegaskannya, pendonor tidak mesti warga Tarakan atau Kaltara saja, namun pendonor bisa berdomisili di mana saja, namun harus pernah terpapar covid-19.

"Kami terus berupaya mencari pendonor plasma konvalesen. Dari luar Kaltara juga bisa yang jelas memiliki keterangan dari Satgas Covid-19 bahwa pernah terpapar covid-19,"tuturnya.

Dengan masih dibutuhkannya plasma Konvalesen, ia berharap semoga hal tersebut membuka niat baik mantan penderita covid-19 agar dapat mendonorkan darahnya.
Mengingat hal tersebut sangat membantu medis dalam upaya menyembuhkan dan mencegah.

"Kalau ada yang pernah covid-19 di Tarakan atau Kaltara, mudahan tergerak melakukan donor darah. Karena darah yang kita donorkan nantinya akan sangat berguna bagu orang lain,"tutupnya.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories