HK News

Foto

DPRD Rekomendasikan Kenaikan Insentif Guru Ngaji

TARAKAN - Sejumlah Ormas Islam yang terdiri dari Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Wahdah Islamiyah menyambangi gedung DPRD Tarakan dalam memberikan keluhan terkait insentif tenaga pendidik Taman Kanak-kanak dan Taman Pendidikan Al-Quran (TK-TPA) yang dinilai sangat memprihatinkan

Pasalnya, hingga saat ini nominal insentif tenaga pengajar TK-TPA Quran belum mengalami penyesuaian sejak belasan tahun terakhir. Sehingga nominal yang diberikan kepada tenaga pengajar dinilai tidak masuk akal, yakni Rp 300 ribu perbulan.

Wakil Ketua Komisi 2 Muhammad Yusuf menuturkan, sebagai komisi yang menanggani dunia pendidikan, pihaknya cukup prihatin atas kondisi tersebut. Sehingga, setelah mendengar aspirasi dari sejumlah ormas, pihaknya siap merekomendasikan kenaikan insentif guru ngaji kepada Pemerintah Kota. Mengingat, ia mengakui nominal tersebut tidaklah cukup dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Hearing ini menindaklanjuti curahan beberapa Ormas Islam terhadap keluhan guru TK dan TPA Quran terkait insentif guru ngaji yang hingga saat ini sangat kecil. Sehingga dari pertemuan ini kami mengeluarkan rekomendasi untuk penyesuaian insentif. Karena guru ngaji ini cukup berperan besar dalam memberikan proses pembelajaran berkenaan dengan agama,akhlak, karakter, dan mental generasi sejak dini. Sehingga ini harus menjadi perhatian bersama," ujarnya (26/5).

Menurutnya, guru ngaji merupakan garda terdepan dalam memfilter paham radikal kepada generasi muslim sejak dini. Mengingat TK-TPA merupakan pendidikan agama khusus sebagai pendamping pendidikan sekolah formal kepada anak usia dini.

"Peran guru ngaji tidak hanya memberikan pelajaran terhadap bacaan Al-quran saja. Tapi lebih dari itu. Peran guru ngaji ini memberikan pemahaman yang benar kepada generasi sejak dini untuk memfilter paham-paham radikal yang berkembang," ujarnya. 

Lanjutnya, peran besar dalam memberikan pendidikan agama anak usia dini tidak sesuai dengan insentif yang dinilai tidak layak. Oleh karena itu, menurutnya hal ini dapat menjadi perhatian bersama.

"Mereka (guru ngaji) menjadi garda terdepan dalam memberikan pendidikan agama kepada anak-anak kita. Tapi di suatu sisi mereka juga membutuhkan kesejahteraan. Sehingga, Penyesuaian perlu dilakukan. Kami mengusulkan penyesuaian dari Rp 300 ribu menjadi Rp 500 ribu setiap bulan,"jelas Yusuf.

Menurutnya, meski nominal penyesuaian tersebut masih terbilang kecil, namun setidaknya hal tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya.

"Meskipun Rp 500 ribu masih cukup kecil untuk saat ini, setidaknya ada peningkatan dari sebelumnya. Ini bentuk perhatian DPRD kepada tenaga pendidik,"tukasnya.

Menurutnya, kenaikan insentif tersebut juga harus diikuti dengan peningkatan kompetensi guru. Mengingat, kualitas guru menentukan kualitas santri yang dididik. Sehingga ia mengusulkan jika setiap ormas juga dapat melakukan peningkatan kompetensi pada guru di TK-TPA masing-masing.

"Kedua, ini menyangkut kompetensi tenaga pendidik. Kenapa kompetensi itu penting, karena akan berdampak kepada generasi yang dihasilkan. Karena tentu kualitas murid yang dihasilkan bergantung oleh kompetensi gurunya," terangnya.(*) 


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories