HK News

Foto

Disdik Tarakan Nyatakan 3 Sekolah Sudah Gelar Simulasi PTM

TARAKAN - Sebagai upaya keseriusan pemerintah dalam memperjuangkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tarakan membeberkan jika 3 dari 17 sekolah yang menyatakan siap telah melakukan simulasi beberapa waktu lalu.

Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar (Kabid Pembinaan Disdas) Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Hendi Suhendi menerangkan hal itu dilakuka  berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB 4 Menteri).

"sebelum dilakukan PTM yang sesungguhnya satuan pendidikan wajib melaksanakan simulasi PTM lebih dulu, yakni dengan melibatkan seluruh stakeholder sekolah, peserta didik, guru, TU dan orang tua,"tuturnya, (10/3).

“Prosedur simulasinya, orangtua mengantarkan siswanya hanya dijaga di pintu gerbang dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan,” jelasnya.

Ia melanjutkan, sebelum memasuki kelas, siswa diwajibkan untuk mencuci tangan. Ia menegaskan jika sekolah wajib menyediakan tempat cuci tangan yang mencukupi, toilet bersih dan sebagainya yang terkait dengan protokol kesehatan. Tidak sampai di situ, fasilitas belajar siswa seperti tempat duduk pun tidak lebih dari 50 Persen kapasitas kelas atau maksimal 14 orang.

Ia menambahkan, proses pembelajaran hanya dapat dilakukan selama 30 menit, jam istirahat pun ditiadakan. Kendati begitu,  siswa diperbolehkan membawa bekal makanan namun tidak diperkenankan berbagi dan meminjam peralatan belajar.

"Siswa SD dapat menyelesaikan proses pembelajaran sekitar pukul 10.20 WITA. Sehingga orang tua diwajibkan untuk menjemput siswa untuk pulang ke rumah. Sampai di rumah, siswa diwajibkan untuk mandi dan mencuci pakaian untuk digunakan dua hari berikutnya sebab sistem PTM dilakukan secara bergantian proses pembelajarannya.

Terkait sekolah yang melakukan simulasi, disebutkan diantaranya SD di Tarakan Utara dan SMPN 9 Tarakan. Dalam hal ini pihaknya hanya memantau kegiatan simulasi tersebut, sebab jumlah personel pihaknya banyak yang telah pensiun terutama tenaga pengawas.

"Nanti kami meminta kepada satuan pendidikan untuk menyampaikan data guru dan tenaga kependidikan untuk dilakukan swab. Kami juga akan mengajukan laporan kepada Wali Kota Tarakan melaporkan sekolah yang memenuhi syarat PTM,"jelasnya.

“Menurut petunjuk Wali Kota, peserta didik yang berusia di bawah 18 tahun tidak perlu divaksin karena vaksin untuk 18 tahun ke atas. Soalnya beberapa penelitian menyebutkan sangat kecil sekali kemungkinan bagi anak-anak untuk terinfeksi Covid-19,” tandasnya.(*)


0 Comments

leave a reply

Recent Posts

Hot News

Categories