TARAKAN - Menjadi daerah rawan banjir sejak dulu, membuat salah satu kawasan di Jalan Mulawarman Kelurahan Karang Anyar menjadi titik cukup berpengaruh dalam aktivitas lalu lintas masyarakat Kota Tarakan.
Pasalnya, kawasan tersebut berada tidak jauh dari pusat Kota Tarakan, yakni Simpang 4 GTM. Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Perairan dan Pengendalian Banjir DPUTR Tarakan, Sabudi menuturkan, karena menjadi salah satu daerah langganan banjir saat curah hujan tinggi. Sehingga, pelebaran jembatan yang melintasi Jalan Mulawarman tersebut dilakukan. Sehingga diharapkan, pelebaran ini dapat mengalirkan lebih banyak debit air.
"Sebelumnya lebarnya 6 meter, tapi dilebarkan menjadi 10 meter supaya air bisa mengalir deras ke arah laut. Sementara progresnya sudah sekitar 50 persen, Agustus kami usahakan selesai," ujarnya belum lama ini.
Ia menegaskan jika pondasi jembatan telah selesai dilakukan pengecoran, dan direncanakan akan dilakukan pengecoran lagi pada bulan ini. Lanjutnya,ia membeberkan jika proyek ini sengaja dipercepat dengan target rampung Agustus 2021, mengingat terjadinya kemacetan setiap harinya.
"Memang harus dipercepat, karena jumlah kepadatan kendaraan yang melintas terus bertambah. Pelebaran ini untuk mengurangi volume banjir di Karang Anyar. Karena selama ini, air dari sungai dan drainase tidak mengalir maksimal ke laut," jelasnya.
Pihaknya juga akan melakukan pengerukan secara berkala guna memperdalam sungai, ia menambahkan terkait biaya pelebaran tersebut membutuhkan anggaran sebesar Rp 4 Miliar yang diambil dari APBD.
"Memang sempat istirahat karena waktu itu Telkom, PDAM, PLN, dan pemilik jaringan utilitas lain digeser. Jadi tidak mengganggu pengerjaan,” pungkasnya.(*)
0 Comments